Karena Allah Cukup Bagiku

Rasa kecewa, ia hadir karena pengharapan pada manusia.

Rasa gelisah, ia hadir karena kepercayaan pada manusia
Bahwa mereka mengatakan bersama namun nyatanya tidak

Melangkah maju namun sendirian
Mengajak maju namun tak diikuti

Dicari kata-kata yang pas ternyata sulit ya :)

Mencari nilai hidup itu yang kucari, nilai yang kupercaya sebagai 'passing grade'ku kelak dihadapanNya.

Suatu pergerakan skala besar memang mengutamakan kerja tim. Tapi jangan harap, kamu dapat menemukan satu frekuensi yang sama. Karena alasan untuk terlibat tiap orang berbeda.

Itu hikmah yang didapat, ketika aku merasa bergerak sendiri.

Lalu mempertanyakan

Apakah kemurnian amanah tidak sejalan dengan idealisme diri sehingga ia mudah dinodai?

Atau adanya kemungkinan, kenyamanan diri tidak ditemukan sehingga ia (amanah) ditinggalkan?

Nyatanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut bagaikan racun. Racun yang merusak kemurnian hati. Merusak muhasabah diri karena tak dipungkiri, hal itu pernah terjadi pada diri sendiri.

Mungkin
Kecewa itu hadir ketika kita peduli pada yang lain namun tidak sebaliknya

Gelisah itu hadir ketika diri ini yang berusaha keras untuk mengajak pada pergerakan namun sendirian memegang poros

Dan kelak

Akan datang rasa sakit yang mana hadir ketika orang-orang mendekat di saat kita sudah berdiri tegak walau penuh luka

Aku katakan pada diri ini

"Mungkin
Mereka tidak melihat luka-lukamu
Mungkin
Mereka melihat lukamu sudah sembuh
Atau bahkan
Mereka tidak tahu kau terluka."
"Maybe
They are not sees your wounds
Maybe
They think your wounds are healed
Moreover
They do not know you are injured."

"Lalu kenapa?
Apa itu yang kau takutkan?
Apa itu yang menghambatmu?
Apa itu yang membuatmu terhenti?"
"Then why?
Is that what you afraid of?
Is that what blocked you?
Is that what makes you stop?

Bukankah, Allah sudah cukup bagiku? Karena Dia tidak pernah meninggalkanku sendirian, dalam keadaan diri terluka dan tertatih
Allah is enough for me, isn't it?
Because He never leave me alone

Aku akan terus bergerak dan maju
Karena Allah cukup bagiku
I'll always moving forward
Because Allah is enough for me

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Partner yang Menyeimbangkan

How to be 'positive' and happy with the easiest way

Menyederhanakan mimpi yang tidak sederhana